Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropik, misalnya di Amerika, Asia dan Afrika.
Ada empat type plasmodium parasit yang dapat meng-infeksi manusia, namun yang seringkali ditemui pada kasus penyakit malaria adalah Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax. Lainnya adalah Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae
I. DIAGNOSIS
Masa inkubasi : 10 -28 hari bergantung pada jenis plasmodium
A. KELUHAN POKOK
- Keluhan periodik klasik dan khas berurutan: 1. menggigil/dingin --> 2. Panas --> 3. Keringat --> 4. Lalu Apireksi
- Kadang - kadang perioditas tidak jelas, hanya jelas pada awalnya
- malese
- anoreksi - mual - muntah
- Sefalgi, pusing
- Mialgi
- Nyeri tulang
B. TANDA PENTING
- Splenomegali
- Anemi akibat:
- pengrusakan eritrosit
- diseritropoesis --> retikulosit <
- Hemolisis
- eritrofagositosis
Gambaran klinik karakteristik malaria:
- Demam periodik yang khas
- splenomegali
- anemi
malaria dinyatakan berat bila P. falciparum stadium aseksual positif plus ditemukan >1 komplikasi berikut (WHO):
- malaria serebral; koma atau kesadaran menurun
- Anemia berat (Hb ,5 gr% atau Hm < 15%)
- GGA (urine < 400 ml/24 jam setelah dehidrasi dan kreatinin >3 mg%)
- Edema paru/ARDS
- Hipoglikemi (GDS <40 mg%)
- Syok: sistolik <70mmHg;plus keringat dingin/beda suhu kulit/ mukosa > 1 °C
- Perdarahan (gusi, kulit, GIT) plus/DIC
- Kejang berulang >2x /24 jam setelah pendinginan
- asidemi (pH <7,25) atau asidosis (bikarbonat plasma < mol/1)
- hemoglobinuri yang jelas
- postmortem ditemukan parasit pada kapiler otak
Gambaran klinis lain yang digolongkan malaria berat:
- Kesadaran menurun (GCS <15)/delirium dan somnolen
- kelemahan otot tanpa kelainan neurologis
- hiperparasitemi >5% pada daerah nonendemis
- Ikterik (bilirubin > 3 mg%)
- Hiperpireksi (suhu rektal > 40° C)
C. Pemeriksaan Laboratorium
- Tetes darah tebal/tipis ditemukan parasit malaria dalam eritrosit
- Pemeriksaan serologis
- Titer 1:64 pada indirect immunofluorescence
D. Pemeriksaan Khusus
- PCR (polymerase chain reaction)
- ELISA (Enzyme Linked Immono Sorbent Assay)
- Radioimmunoassay (RIA)
II. KOMPLIKASI
- malaria serebral
- edema paru
- malaria algida/kolaps
- black water fever
- anemi hemolitik
- glomerulonefritis
- gagal ginjal akut
- Ruptur lien
- Gejala -gejala gastrointestinal
- Dehidrasi
- Gangguan hati
- DIC
- Herpes labialis
- Abortus
- Hipoglikemi berat
- Asisdosis laktat
III. PENATALAKSANAAN
A. Terapi umum
- Istirahat
- tidak selalu perlu istirahat mutlak
- Diet
- makanan biasa
- medikamentosa
- Obat pertama:
- klorokin basa (60% dari bentuk garam) seperti Nivaquin
- Hari pertama 600 mg, disusul,
- Hari kedua juga 600 mg, dan terakhir
- Hari ketiga 300 mg.
- (DOSIS TOTAL 1500 mg)
- Bila menggunakan klorokin garam (seperti resochin), dosisnya adalah:
- hari pertama dan kedua masing-masing 1000 mg dan ,
- Hari ketiga 500 mg, jadi total dosis 2500 mg
- Pada Plasmodium vivax ditambahkan primakin 15 mg/hari selama 15 hari diberikan bersama atau menyusul pemberian klorokin, sedangkan pada P. falciparum diberikan 3-5 hari saja untuk mensterilkan gametositnya.
- Obat Alternatif
- Amodiakin 3 x 200 mg hari pertama, disusul 2 x 200 mg pada dua hari berikutnya
- Sulfadoksin-pirimetamin (Fansidar) dosis tunggal 2-3 tablet
- Kina (kuinine sulfat) 3 x 650 mg oral selama 7 - 14 hari
- Meflokuin 15-25 mg/kg BB, dosis tunggal peroral atau terbagi dalam dua dosis setiap 12 jam
- Halofantrin dengan dosis 500 mg tiap 6 jam, total 1500 mg
- Qinghaosu dan pironaridin
- Artesunat (Coartem), 2-4 tablet selama 3 hari
- Pyramax: 1 x 1 Tablet selama 3 hari
hati2 butuh pengawasan dokter / orang yang ahli ------- bersambung -------:) (gimet 2011)
0 komentar:
Posting Komentar