Sisi Lain G. Rogojembangan

Gunung Rogojembangan, mungkin sebuah nama gunung yang belum familiar ditelinga kaum pendaki, walaupun memiliki ketinggian sekitar 2117 mdpl namun nampaknya secara morfologi bukanlah sebuah gunung, namun lebih tepatnya merupakan puncak dari pegunungan serayu utara yang menjulang dari sebalah barat dieng sampai mendekati Gunung Slamet. Gunung ini terletak tepat diantara 2 kabupaten atau sebagai pembatas kabupaten Pekalongan disisi selatan, dan Kabupaten Banjarnegara disisi utara. gunung ini memiliki 2 akses pendakian, yang pertama bisa melalui kecamatan wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, dan Kecamatan Petungkriono Kabupaten Pekalongan. Dikaki gunung ini ada beberapa desa yang bisa dijadikan start point pendakian, yaitu desa karang Malang dan Cantelan via Wanayasa ataupun sumego dan gumelem via Petungkriono. Dari beberapa catatan perjalanan pendakian via wanayasa bisa ditempuh antara 2-3 jam [1] namun dari Kabupaten Banjarnegara sampai ke kecamatan wanayasa kita harus menempuh jarak dan waktu sekitar 20-30 km atau sekitar 1,5 jam perjalanan kendaraan bermotor. kali ini akan membasah sedikit jalur pendakian via Pekalongan untuk mencapai ke Kecamatan Petungkriono dari Kota pekalongan, kita harus menempuh jarak sekitar 30 km atau sekitar 1,5 jam perjalanan kendaraan bermotor. Memasuki Petungkriyono, niscaya akan dihadapkan lanskap perbukitan dengan tutupan hutan alam yang menghijau lebat. Di beberapa lokasi seperti di Desa Sokokembang dan Curugmuncar tampak pula aliran-aliran sungai jernih menyusuri lembah serta air terjun yang mencurah dari tebing-tebing perbukitan menambah kemolekan alam kawasan ini. Ada tujuh air terjun di Petungkriyono yang sering dikunjungi wisatawan yakni Curung Muncar, Curug Banteng, Curung Lawe, Curug Kedunglumbu dan Curug Sibedug. Petungkriyono yang melingkupi daerah seluas 5000 hektar ini dikenal kalangan “rimbawan” sebagai salah satu kawasan hutan yang tersisa di Jawa”. Di kawasan hutan ini hidup beragam satwa, termasuk satwa endemik jawa yang hampir punah seperti elang jawa, owa, surili, macan tutul, dan macan kumbang. Selain itu, di Petungkriyono juga terdapat pula sejumlah situs peninggalan sejarah dengan daya tariknya tersendiri, seperti situs Nogopertolo dan Gedong dari masa kejayaan Mataram Hindu abad IV-XII. Menyambangi Petungkriyono, tak hanya akan disambut oleh keasrian alamnya yang mempesona namun kita juga akan merasakan nuansa keramahan dan kebersahabatan penduduk desa yang tinggal di daerah ini.[2]. Dari kecamatan Petung kisa bisa ambil salah satu start point pendakian yaitu Dari desa gumelem menurut salah satu catatan perjalanan sesama teman pendaki kita akan memulai pendakian ke puncak dengan mengambil jalur yang agak landai. Disepanjang jalur ini tumbuhan dan semak belukar sangat lebat sehingga menyebabkan kaki dan tangan yang terbuka akan tergores dan terluka. Track semakin menanjak sangat terjal sehingga terkadang harus dibantu untuk dapat menaikinya dan berpegangan pada batang pohon maupun akar yang cukup rapuh. Setelah berjalan selama 2 jam dari start awal pendakian kita semua kan sampai di puncak gunung Rogojembangan. Puncak gunung ini tidak terlalu lebar, kira-kira hanya selebar lapangan batminton, berupa tanah yang datar dan tanpa tumbuhan. Pada sekitar tahun 80 an, puncak ini agak cekung ke dalam sehingga konon ini yang kemudian masyarakat menamai gunung ini Rogojembangan (Jambangan).[3]
sedikit  referensi baru untuk teman-teman petualang, tak harus gunung yang tinggi untuk didaki, namun masih banyak tempat indah yang tersembunyi di sekitar kita yang terkadang kita lupa atau bahkan tak bisa menimkatinya karena terlalu fokus untuk menggpai sesuatu yang jauh, petualangan bisa dimulai dari sekitar dan dari tempat terdekat dengan kita, semoga bermanfaat. salam lestari

kenampakan G. Rogojembangan via banjarnegara


















sumber foto : http://www.geolocation.ws

Sumber artikel : 
http://www.pekalongankab.go.id/pariwisata/tujuan-wisata/1417-wisata.html
http://belajar-kreatifku.blogspot.com/2013/01/keindahan-gunung-rogojembangan.html
http://adventure-h3-pekalongan.blogspot.com/2011/08/gunung-rogojembangan.html